Manusia memang
sangat unik. Aku semakin tertarik. Semuanya memiliki persepsi
berbeda, sekalipun dalam memandang satu objek. Hanya visi-lah yang mampu
menyatukan. Luar biasa sekali potensi-potensi yang terdapat di dalam
tempurung kepala mereka. Semua bergerak dan bertindak dan terekam berdasarkan
pelajaran dan kehidupannya di masa lalu. Apa yang terjadi padanya di masa lalu
menciptakan persepsinya terhadap sesuatu dan mempengaruhi dalam forcastingnya
terhadap masa depan.
Walau manusia satu
induk, bahkan kembar sekalipun memiliki cara pandang yang berbeda satu sama
lainnya. Hal tersebut karena apa yang mereka dapat, apa yang mereka terima
berbeda sama sekali antarasatu dengan yang lainnya.
Cara pandang atau
yang biasa mereka sebut degan pola pikir sangat menentukan apa yang dia dan
akan lakukan dalam hidupnya. Bergerak melalui dorongan sensoris dari masa lalu
serta apa yang ia terima.
Contoh ekstrimnya
adalah anak-anak yang hidup diantara keluarga berada berbeda dengan anak-anak
yang hidup diantara keluarga miskin. Anak-anak yang hidup dalam kehidupan
perang/peperangan berbeda dengan mereka yang hidup di daerah yang damai.
Anak-anak yang hidup dengan penuh penghormatan berbeda sama sekali dengan
mereka yang dididik dengan kekerasan.
Dimana anak/kita
berada secara tanpa sadar itulah yang akan membentuk kita di masa depan. Siapa
yang tak mampu dan tak memiliki pengalaman yang layak akan kalah bersaing
dengan mereka yang selalu bergerak. Mereka yang selalu di depan dalam
pembaharuan.
Dunia terus
berubah. Siapa yang berubah pasti takkan mampu bertahan. Itu sudah menjadi
hukum alam. Pemusnahan yang kejam tanpa ampun memaksa setiap makhluk hidup
untuk Mampu beradaptasi atau menjadi penggerak perubahan itu sendiri.
Sebenarnya faktor terbesar dari perubahan dunia itu sendiri adalah manusia yang
telah ditakdirkan Tuhan memimpin dunia ini. Manusia-Nya yang telah menjadi
bagian dari alam. Faktor terpenting dari alam itu sendiri.
Lalu kemana kau
akan pergi? Tentu saja kita kembali kepada Tuhan. Untuk mempertanggung jawabkan
setiap perbuatan yang kita lakukan. Namun sebelum itu, apa yang harus kita
lakukan? Apa yang kiranya dapat kita perbuat sebagai prestasi atas kehidupan
kita. Seberapa bermanfaatnya kita terhadap kehidupan manusia.
Manusia yang
hidup di tengah individualitas dan dunia yang keras cenderung hidup mandiri dan
hidup untuk diri sendiri. Mereka yang diciptakan persepsinya bahwa manusia lain
hanya mementingkan diri mereka sendiri. Hal itu dibuktikan dengan apa yang
mereka terima dari kehidupan masyarakat dimana ia tinggal.
Mereka yang hidup
dengan pujian, penghormatan, dan adat istiadat yang kuat akan menjadi
penjunjung tinggi sebuah prinsip, keyakinan, dan sebuah persepsinya. Mereka
yang ingin membahagiakan orang lain dengan cara hidup bersosialita.
Tidak ada
kehidupan yang sempurna. Kita semua tahu akan hal itu. Semua orang ingin
mendapatkan apa yang ia inginkan Mereka ingin menjadi apa yang mereka pikirkan.
Namun tak semuanya mampu mewujudkan. Bukan halangan yang menghambat itu semua,
tapi seberapa besar keyakinannya terhadap apa yang ia capai sehingga akan
mempengaruhi seberapa keras ia akan berusaha.
Aku berpikir
terhadap dunia seperti gelombang visi dan kepentingan. Bergelut hitam dalam
sebuah bayangan yang kusut karena berseberangan antarasatu dengan yang lainnya.
Aku membayangkannya seperti itu kemungkinan besar juga dipengaruhi oleh
komik-komik dan buku-buku yang aku baca. Luar biasa bukan ketika kita
menggabungkan setiap ilmu pengetahuan yang saling berhubungan dan saling melengkapi
satu sama lainnya.
Persepsi yang
berbeda satu sama lainnya tidak bisa dielakkan. Dan itulah yang menjadikan
manusia itu unik. Ada milyaran dan triliunan bahkan lebih, apalagi digabungkan
dengan manusia-manusia masa lalu. Bagaimana bisa sebegitu banyaknya umat
manusia memiliki persepsi yang berbeda sama sekali terhadap kehidupan? Maha
Suci Allah yang Maha Besar, yang Menciptakan makhluk-Nya dengan penuh
perhitungan. Sebuah karya sempurna.
Lalu bayangkan
ketika persepsi dan potensi-potensi di dunia ini digolongkan? Lalu disatukan
dan diwadahkan pada satu tempat yang sama dan pada waktu yang sama?
Mengabungkan semua persepsi untuk membentuk sebuah dunia yang diinginkan
bersama tanpa adanya perasaan diskrimanasi. Menyatukan pandangan yang berbeda
untuk mengambil manfaat darinya akan mempercepat perubahan dunia, dan sinergi
kehidupan yang berkelanjutan. Luar biasa dan sangat ekstrim.